artikel

Program Pemasangan Paving Blok

Dinas Pendidikan Kota Tebing Tinggi lanjutkan Program Pemasangan Paving Blok halaman sekolah yang diprakarsai forum Komite Sekolah

Hampir setahun upaya Forum Komite Sekolah Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi untuk melaksanakan pemasangan Paving Blok halaman sekolah, akhirnya membuahkan hasil yang menggembirakan walaupun kelanjutan program ini bukan sepenuhnya hasil kerja keras mereka.

Pemerintah Kota Tebing Tingg, melalui Dinas Pendidikan akhirnya merespon niat baik mereka, bukti sebuah penghargaan dan dukungan pemerintah terhadap tekad Komite Sekolah dalam mengimplementasikan peran dan fungsinya meningkatkan kualitas pendidikan dikota ini.

Read more...

SEJARAH SINGKAT KOTA TEBING TINGGI

Kota Tebing Tinggi adalah salah satu Daerah Tingkat II di Provinsi Sumatra Utara. Jarak dari Kota Medan ±80 km. Umumnya transportasi darat saja yang dapat digunakan untuk dapat menuju kota tersebut jika bertolak dari Kota Medan. Luas wilayahnya 31 km² dan penduduk berjumlah 125.000 jiwa.

Lokasi dan Keadaan Geografis

Menurut Data Badan Informasi dan Komunikasi Sumatera Utara, Kota Tebing Tinggi merupakan salah satu pemerintahan kota dari 29 Kabupaten / Kota di Sumatera Utara berjarak sekitar 80 km dari Kota Medan (Ibukota Provinsi Sumatera Utara) serta terletak pada lintas utama Sumatera, yaitu menghubungkan Lintas Timur dan Lintas Tengah Sumatera melalui lintas diagonal pada ruas Jalan Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Parapat, Balige, dan Siborong – Borong.

Kota Tebing tinggi terletak di antara 30.16° - 30.22° Lintang Utara dan 99.07° - 99.011° Bujur Timur

Kira - kira seratus tiga puluh enam (136) tahun yang lalu Kota Tebing Tinggi sudah didiami suku bangsa Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dari arsip lama, dimana dalam catatan tersebut dinyatakan Tebing Tinggi telah menjadi tempat permukiman, tepatnya pada tahun 1864. Dari cerita - cerita rakyat yang dikisahkan dari orang - orang tua, dari sebuah Bandar si Simalungun berangkatlah seorang tua yang bergelar Datuk Bandar Kajum, meninggalkan kampung halamannya yang diikuti oleh beberapa penggawa dan inang pengasuhnya melalui Kerajaan Pajang menuju Asahan. Dalam perjalanan ini tibalah di sebuah desa yang pertama dikunjunginya yang bernama Desa Tanjung Marulak yang sekarang manjadi Perkebunan PNP 3 Kebun Rambutan.

.

Setelah beberapa tahun Datuk Bandar Kajum tinggal di Desa Tanjung Marulak, dikarenakan kelihaian Kolonialis Belanda dengan politik pecah belahnya maka timbul sengketa dengan Kerajaan Raya, yang berdekatan dengan Kerajaan Padang yang terletak disebelah selatan, dan sengketa ini akhirnya meluas menjadi perang saudara. Untuk mempertahankan serangan ini Datuk Bandar Kajum berhasil mencari tempat di sebuah dataran tinggi di tepi Sungai Padang, disinilah dia membangun kampung yang dipagari dengan benteng - benteng pertahanan. Kampung inilah yang disebut sekarang Kampung Tebing Tinggi Lama.

0 komentar:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Blogger Template by Blogcrowds